Cara dan Tips Menghadapi Anak Hiperaktif

Anak yang hiperaktif itu berbeda dengan anak aktif normal. Anak yang hiperaktif itu lebih lincah dan susah dilarang, dia lebih sering berbuat yang spontanitas, dan umumnya anak hiperaktif mereka tidak bisa pokus terhadap apa yang dilakukannya ketika itu. Kerapkali memukul, menendang atau bahkan merusak barang dihadapannya.
Mengatasi anak semacam ini harus ekstra sabar dan juga telaten, sebab bila ini dibiarkan maka akan terus berlanjut hingga dewasa dan parahnya bila dibiarkan begitu saja orang tua akan jadi sasaran dia ketika dewasa kelak. Nah, bagaimana cara dan tips menghadapi anak hiperaktif ini? Simak cara dan tips sederhana berikut ini:
  1. Bila perilaku anak seperti tanda-tanda di atas, sebaiknya orang tua membawa psikiater untuk memastikan apakah benar dia sudah tergolong Anak Hiperaktif. Bila postif maka psikiater akan  membantu mengontrol sikap hiperaktifnya. Bila cara dan saran psikiater tersebut tidak berhasil, maka anak akan diberikan obat sehingga kondisi hiperaktifnya bisa berkurang.
  2. Peran orang tua dalam menghadapi anak hiperaktif ini sangat utama, orang tua harus banyak meluangkan waktu dengan anak untuk dapat melakukan aktivitas dengan cara yang tenang dan melatih konsentrasinya, misal dengan membantu anak menyusun puzzle sampai selesai atau membantu mewarnai gambar. Cara lain melatih konsentrasinya adalah dengan memberikan beberapa mainan kepadanya dan minta anak untuk mengingatnya. Minta anak untuk menutup matanya dan ambil salah satu mainan lalu sembunyikan dari anak. Persilahkan anak untuk membuka matanya dan mengatakan mainan apa yang Anda sembunyikan darinya.
  3. Berikanlah anak hiperaktif tersebut banyak kesibukan yang dapat melatihnya disiplin, fokus dan dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasinya dengan mengenali bakat dan minat anak. Libatkanlah pada aktivitas setelah sekolah sesuai bakat dan bidang yang diminatinya sebagai media penyaluran energinya yang berlebihan. Misalnya, les musik atau olahraga seperti berenang dan bermain bola. Bermain dalam grup sangat baik untuk anak hiperaktif guna meningkatkan kemampuan bersosialisasinya dengan orang lain.
  4. Ajak anak untuk berbicara dan pastikan anak mengerti aturan serta konsekuensi dari tingkah lakunya. Berikan hukuman waktu (satu menit per usia anak) untuk anak merefleksi tindakannya bila nakal dan berikan pujian atau hadiah bila anak berperilaku baik. Orang tua harus konsisten terhadap aturan yang sudah dibuat.
  5. Ajarkan anak cara mengatur napas untuk menenangkan dirinya ketika merasa terlalu berenergi, marah dan frustasi.
  6. Orang tua sebaiknya menyediakan waktu untuk rileks bersama anak misalnya dengan mendengar musik yang menenangkan bersama sambil memberikan pelukan hangat ke anak dan memijatnya agar anak merasa lebih santai dan tenang. Hal ini bisa dilakukan setelah mandi di sore hari dan sebelum beranjak tidur.
  7. Ketika melihat anak merusak mainannya atau berbuat onar, tanyakan baik-baik ke anak alasan ia melakukannya. Dalam mendisiplinkan anak sebaiknya orang tua tidak larut dalam emosi kemarahan anak. Sebaiknya, Anda tidak berbicara kasar dengan suara yang keras kepada anak Anda, tetapi berbicaralah kepadanya dengan nada yang tenang, ingatkan aturan yang sudah disepakati dengan anak dengan suara yang tegas. Ingat, Anda adalah contoh bagi anak Anda. 
Demikianlah cara dan tips menghadapi anak hiperaktif ini, semoga cara dan tips ini dapat berguna bagi para orang tua dan pengasuh anak.
Momentum terbaik untuk mengubah pola kebiasaan anak hiperaktif diantaranya ketika bulan puasa, oleh sebabnya datangnya bulan Ramadhan harus berarti buat anda yang memiliki buah hati unik seperti ini.