Dakwah dan Permasalahannya | Problematika Da'wah

Tulisan pada artikel ini terinspirasi dari sebuah ceramah dan handout ustadz saya tercinta yang kini telah tiada Al-Ustadz Shiddiq Amien Allohu Yarham. Sebuah perenungan tentang Dakwah dan Permasalahan Peran Pemerintah.
Pembahasan diawali dengan pengertian dakwah secara bahasa / lughawi yang berarti "Seruan", sedangkan menurut Istilah : "Seruan kepada Al-Haq (kebenaran)".
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa "Dakwah merupakan usaha merubah suatu keadaan menjadi lebih baik menurut tolok ukur Al-Islam". 

Tugas dan Kewajiban Dakwah
Adapun Tugas Dakwah dibebankan bukan hanya untuk para Ustadz, Kiayai, Ajengan, Guru atau para imam saja, tetapi tugas mulia ini diperuntukan bagi Umat Islam Seluruhnya yang merupakan umat dakwah. Ini berdasar Q.S Ali Imron :110 Alloh SWT berfirman :

كنتم خير امة اخرجت للناس تأمرون بالمعروف و تنهون عن المنكر وتؤمنون بالله – الاية – آلعمران : 110 

“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang ma’ruf dan melarang yang munkar dan beriman kepada Allah. “ QS. Ali Imran : 110 

Melalui ayat ini ditegaskan bahwa :
  1. Kewajiban dakwah adalah kewajiban umat Islam semua termasuk yg berada di Pemerintahan. 
  2. Eksistensi umat Islam tergantung ada tidaknya kegiatan dakwah. Termasuk kwalitasnya. Semakin tinggi kwalitas dakwah semakin tinggi kwalitas umat Islam dan sebaliknya. 
  3. Keunggulan umat Islam terletak pada dua aspek : Iman dan dakwah. 
Anggapan bahwa dakwah hanya tugas kalangan tertentu (Ustadz, dai, ajengan,dsb) mungkin disebabkan karena selama ini dakwah sering hanya dipahami sebatas dakwah bil-lisan dalam bentuk ceramah atau khutbah , padahal dakwah bisa dilakukan melalui tulisan dan amal kegiatan, bahkan “ orang lain “ sudah banyak yang melakukannya melalui kegiatan seni dan budaya . Atau karena menganggap bahwa kata “ min “ pada QS. Ali Imran 104 sebagai “ Litab’idh “ menunjukkan sebagian, padahal “ min” disana adalah “ Tajridiyyah” yg berarti hanya atau semata-mata.

ولتكن منكم امة يدعون الى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون – آل عمران : 104

Keutamaan Dakwah 
Yang menjadi Reward dari kegiatan berdakwah bagi umat Islam adalah pahala dari Allah SWT yaitu diberi Label "Manusia yang Berserah Diri" dan orang ini tentunya akan diganjar dengan Surga nya Allah SWT. Firman-Nya dalam QS. Fusilat : 33

و من احسن قولا ممن دعا الى الله وعمل صالحا وقال اننى من المسلمين – فصلت : 33

“ Tidak ada yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan beramal sholeh dan berkata sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri . “ QS. Fushilat : 33 
Problematika Dakwah
Dakwah di Indonesia Sudah cukup semarak, dengan berbagai media dan sarana serta beragam metoda, tapi hasilnya belum menggembirakan, baik Islamisasi Internal terhadap umat Ijabah ( Umat Islam ) maupun Islamisasi eksternal terhadap umat dakwah (Non Muslim). Mengapa ?
Secara kuantitatif (berdasar jumlah): Kalau diperhatikan data demografi penduduk terus bertambah tapi prosentase umat Islam terus turun. Tahun 1998 dari 90 % tinggal 75 %.
Sedangkan secara kualitatif (kualitas) : Muslim yang sadar mau mengamalkan Islam dalam kesehariannya relatif lebih sedikit dibanding muslim pengakuan
Lalu apa penyebabnya ?
Kondisi Eksternal : Misalnya Gerakan pemurtadan yang intens oleh lk. 38 agen kristenisasi dengan 1573 missionaris pribumi, 62 missionaris asing, dan 421 missionaris lintas kultural (data Japan evangelical Association) ; Atau kebijakan Penguasa semakin ketat karena pertimbangan poltis dan sekuritas ; atau gerakan sekularisasi yang semakin deras.
Kondisi Internal : Pada Tingkat Da’I secara konseptual dakwah dipahami hanya ceramah, (Bil-lisan). Belum lagi tingkat pendidikan yang umumnya kurang memadai, fasilitas pendukung (seperti bahan bacaan) yang minim, dan waktu yang terbatas. Umumnya dai kita adalah mereka yang lebih bermodalkan semangat dibanding dengan kemampuan professional dalam menunaikan fungsinya. Pada tingkat Pengelola Dakwah (DKM, Ormas, Panitia) dan operasional lemahnya manejemen. (perencanaan dan pengorganisasian).

Pada tingkat Mad’u (Objek dakwah) Khususnya pada kelompok umat Ijabah kita melihat mayoritas adalah masyarakat yang rendah pendidikannya & lemah ekonominya. (kasar : bodoh dan miskin).

Masyarakat seperti ini biasanya : rentan terhadap berbagai macam patologi sosial (penyakit masyarakat) seperti rumah tangga yang kacau, prostitusi, judi, dsb. : rentan pula terhadap gerakan pemurtadan dan gerakan politik . serta rendah tingkat apresiasinya thd agama. Sebab waktu, tenaga dan perhatiannya tersita oleh upaya pemenuhan kebutuhan hidup.

Solusinya Masalah Dakwah
Dakwah mesti dilakukan secara simultan (serempak ) melalui berbagai jalur oleh semua strong point dakwah dan pemerintah : Jalur pendidikan, dakwah lisan, tulisan, gerakan sosial dan perbaikan kondisi sosial ekonominya serta mempersempit ruang gerak kemaksiatan dan kemunkaran. 

Apapun profesi yang kita lakukan sehari-hari maka sudah sepatutnya kita menjadi bagian dari juru dakwah yang dapat menjawab semua permasalahan keagamaan di sekitar lingkungan kita.